Angin Segar Agribisnis Indonesia: Inovasi dan Semangat Muda di Tengah Krisis Global
Di tengah tantangan ketahanan pangan dan krisis iklim global, angin segar datang dari sektor agribisnis Indonesia. Tak hanya didorong oleh para petani tradisional, gelombang baru inovasi dan semangat kini juga datang dari generasi muda. Salah satu figur yang mencuri perhatian adalah Zahra Amalina, mantan model yang kini menekuni dunia pertanian dan menginspirasi anak muda untuk melihat agribisnis sebagai sektor masa depan yang menjanjikan. Bersama PT Tetra Jaya Plusindo, ia tak hanya berbicara soal inovasi, tapi juga mewujudkannya lewat diversifikasi pangan, panen raya jagung ketan ungu, dan kolaborasi strategis dengan kelompok tani. Perjalanan ini menggambarkan bagaimana pertanian tak lagi dipandang sebagai profesi kuno, melainkan sebagai arena peluang dan perubahan.
Zahra Amalina, mantan aktris dan model, kini menjabat sebagai CEO PT Tetra Jaya Plusindo, sebuah perusahaan yang bergerak di bidang perdagangan makanan dan hasil pertanian. Ia percaya bahwa pertanian adalah sektor yang menjanjikan, baik dari segi ekonomi maupun keberlanjutan. Melalui perusahaannya, Zahra mendukung Program YESS (Youth Entrepreneurship and Employment Support Services) yang bertujuan memberikan pelatihan dan motivasi bagi anak muda untuk melihat potensi besar di bidang agribisnis.
PT Tetra Jaya Plusindo, bekerja sama dengan Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) BPP Wilayah 7 Ciawi, berhasil menggelar panen raya jagung ketan ungu di Desa Jogjogan, Cisarua, Kabupaten Bogor. Zahra Amalina menyatakan bahwa kolaborasi ini membuktikan bahwa pengelolaan pertanian yang baik dan konsisten dapat meningkatkan hasil panen sekaligus memberikan dampak positif bagi masyarakat sekitar. Perusahaan ini juga fokus pada pertanian terintegrasi untuk meningkatkan produktivitas dan berencana memperluas wilayah garapan hingga 300 hektar pada 2025.
Diversifikasi pangan dan kolaborasi antara perusahaan agribisnis, komunitas petani, dan pemerintah dianggap penting untuk mendorong pertanian berkelanjutan. Langkah-langkah ini diharapkan dapat meningkatkan produktivitas pertanian dan memberikan dampak positif bagi ketahanan pangan nasional.











